Database
berfungsi sebagai media penyimpanan data-data ataupun informasi penting. Pada
web server yang kompleks, biasanya diperlukan adanya Database server sebagai
media penyimpanan datanya. Database server ini bisa kita gunakan terpisah
ataupun bersamaan dengan web server itu sendiri. Aplikasi untuk database server
sendiri sudah begitu banyak, diantaranya yang paling terkenal adalah MySQL,
PostgreSQL, dan MsSQL.
1. Installasi
Berikut
saya cenderung menggunakan MySQL versi 5 sebagai Database server, dikarenakan
kemampuanya yang sudah terkenal stabil. Install aplikasi MySQL, kemudian isikan
password untuk user default root pada MySQL tersebut.
debian-server:/home/pudja# apt-get install mysql-server
2. Konfigurasi
Sebetulnya
secara otomatis, ketika selesai menginstall MySQL, database server sudah
langsung dapat kita gunakan. Namun jika ingin merubah konfigurasi, misalnya
merubah Port default MySQL, ataupun mengkonfigurasi agar MySQL server dapat
dikunjungi melalui computer lain selain dari localhost. Tinggal edit file
berikut;
debian-server:/home/pudja# vim /etc/mysql/my.conf
Setelah
selesai mengkonfigurasi, pastikan untuk merestart daemon mysql tersebut.
debian-server:/home/pudja#
/etc/init.d/mysql restart Stopping MySQL database server: mysqld.
Starting MySQL database server: mysqld.
Checking for corrupt, not cleanly closed and upgrade needing
tables..
3. Pengujian
Pengujian
Database server ini dapat kita lakukan melalui dua cara. Pertama bisa melalui
terminal/shell, tapi agak sedikit membingungkan karna kita harus menghafal
syntax-syntax yang ada. Dan pilihan kedua bisa menggunakan PHPMyAdmin untuk
pengolahan Database server melalui web browser.
3.1. Pengujian via Terminal
Pada
jendela console terminal, gunakan perintah berikut.
debian-server:/home/pudja# mysql –u
root –p Enter password: ****
Welcome to the MySQL monitor.
Commands end with ; or \g. Your MySQL connection id is 28
Server version: 5.0.51a-24 (Debian)
Type 'help;' or '\h' for help. Type
'\c' to clear the buffer. mysql>
Berikut
perintah-perintah yang sering digunakan pada MySQL server;
a.
Melihat
Database, mysql >
show databases;
b.
Membuat Database,
mysql > create database namadatabase;
c.
Membuka Database, mysql > use namadatabase;
d.
Menghapus Database, mysql > drop database
namadatabase;
3.2. Pengujian via Web GUI
MySQL
Server ini sudah dapat diintegrasikan pengoperasianya melalui Web Browser,
yaitu menggunakan aplikasi web tambahan yang bernama PhpMyAdmin. Dengan
aplikasi ini, kita tidak perlu repot-repot menghafal semua perintah-perintah
dasar dari MySQL, karena kita akan disuguhkan dengan tampilan yang begitu user
friendly.
Pada
server Debian, install aplikasi phpmyadmin. Namun perlu kita ketahui, bahwa
sebelumnya server Debian harus sudah terinstall Web Server (Apache2) dan PHP5
terlebih dahulu, agar aplikasi ini dapat diakses.
debian-server:/home/pudja# apt-get
install apache2 php5 debian-server:/home/pudja# apt-get install phpmyadmin
Setelah
diinstall, VirtualHost untuk PhpMyAdmin akan secara otomatis dibuat. Jika ingin
mengkonfigurasinya, edit file berikut.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/phpmyadmin/apache.conf
Pengujian
bisa kita lakukan melalui Web Browser ke alamat DNS debian, baik melalui server
localhost ataupun dari sisi client. Pada address bar, pergi ke http://www.debian.edu/phpmyadmin .
Jika muncul tampilan LogIn seperti diatas,
masukan user root dan password ketika anda menginstall mysql-server
tadi. Setelah login, kita bisa langsung mengkonfigurasi dabtabase melalui web
browser. Kurang lebih tampilanya seperti berikut ini.
Sumber :
www.lebaksono.wordpress.com
0 Komentar untuk "Konfigurasi Database Server Linux Debian"